Peningkatan Infrastruktur di dataran tinggi Krayan membutuhkan dukungan sarana dan prasarana (sarpras). Seperti, alat berat untuk memaksimalkan pekerjaan di lapangan.

Dosen Politeknik Negeri Nunukan Program Studi D3 Teknik Alat Berat Ir. Denny hendra cipta ST. M.Eng menyampaikan salah satu penopang percepatan pembangunan infrastruktur yakni sarpras. Sementara, untuk di wilayah Krayan terbilang minim atau terbatas. Karena itu dibutuhkan edukasi penggunaan sarpras.

“Melalui PKM Politeknik Negeri Nunukan 2024, edukasi periodic maintenance hydraulic excavator dilakukan terhadap CV Semaring Construction Nunukan. Lokasinya di Desa Pa Nado, Kecamatan Krayan,” ucap Ketua PKM Ir. Denny hendra cipta ST. M.Eng kepada Radar Tarakan, Kamis (14/11).

Dijelaskan, hydraulic excavator merupakan salah satu alat berat yang sangat penting dalam industri konstruksi. Utamanya dalam pekerjaan penggalian, pemindahan material, dan penyiapan lahan.

Kemudian, perusahaan bergantung pada efisiensi alat berat ini untuk mendukung operasionalnya di lapangan. Sementara, perawatan berkala (periodic maintenance) pada hydraulic excavator terkadang kurang diperhatikan.

Hal ini tentunya dapat menyebabkan penurunan performa alat, meningkatnya biaya operasional, dan risiko kerusakan yang lebih besar.

“Sebagai institusi pendidikan vokasi, Politeknik Negeri Nunukan, khususnya Program Studi D3 Teknik Alat Berat, memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman teknisi dan operator mengenai prosedur dan manfaat dari periodic maintenance hydraulic excavator,” jelasnya.

Lanjutnya, dengan PKM ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM lokal guna mendukung peningkatan kompetensi SDM di wilayah Nunukan dalam bidang teknik alat berat, sesuai dengan kebutuhan.

“Ini dilaksanakan selama tiga hari. Dan melibatkan Dosen Program Studi D3 Teknik Alat Berat Ir. Ismail Ramli, S.TP., M.Si serta mahasiswa Program Studi D3 Teknik Alat Berat, Hendra Pilnoptiusti. Dengan harapan dapat membangun hubungan yang lebih erat antara Politeknik Negeri Nunukan dan industri lokal, khususnya dalam hal transfer ilmu dan teknologi,” pungkasnya. (akz)