
Bangkitkan Potensi Perempuan Nunukan, Dosen Politeknik Gelar Pelatihan SDM hingga Ciptakan Usaha Mikro
Perempuan di Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki peran vital dalam menggerakkan roda ekonomi lokal.
Namun, terbatasnya keterampilan, minimnya akses pelatihan, dan kuatnya pandangan konservatif di masyarakat masih menjadi penghambat partisipasi perempuan dalam dunia kerja.
Melihat kondisi ini, tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Politeknik Negeri Nunukan yang dipimpin oleh Hj. Nur Aida, SE., MM., Ph.D bersama rekannya Rezky Putra Supardi, SE., MSM, menggagas program pelatihan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang menyasar perempuan desa di Kecamatan Nunukan.
“Masalah utamanya bukan hanya minimnya pelatihan, tapi juga kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya peran perempuan dalam dunia kerja. Kita ingin menjembatani itu,” ujar Nur Aida saat ditemui di sela-sela pelatihan, Jumat (20/06/2025), siang.
Berdayakan Lewat Keterampilan Lokal
Program ini mencakup pelatihan keterampilan teknis seperti pengolahan hasil laut, pembuatan produk berbasis ikan, hingga keterampilan pemasaran digital yang kini sangat dibutuhkan.
Para peserta juga dibekali kemampuan dasar komputer serta pemahaman tentang pengemasan produk.
“Wilayah Nunukan punya potensi perikanan besar, sayang kalau tidak dimaksimalkan. Kami ajarkan mulai dari cara mengolah sampai menjualnya secara online,” ucap Nur Aida.
Dampak Nyata: Usaha Mikro dan Kesempatan Magang
Hasil dari pelatihan ini mulai terlihat. Sejumlah peserta berhasil mendirikan usaha mikro baru, sementara yang lain mendapatkan kesempatan magang dan kerja di perusahaan lokal berkat kerja sama tim dosen Politeknik dengan pelaku usaha.
“Kami lihat peningkatan signifikan dari sisi kepercayaan diri. Mereka bukan hanya mau belajar, tapi juga berani membuka usaha sendiri,” jelas Rezky Putra Supardi.
Bangun Mental dan Jaringan Perempuan Mandiri
Tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, pelatihan ini juga mengangkat sisi psikologis dan sosial peserta.
Sesi motivasi kewirausahaan dirancang untuk membangun mental wirausaha dan mendorong kemandirian finansial perempuan.
Kini, mulai terbentuk jaringan komunitas perempuan yang saling mendukung, berbagi pengalaman, dan menjalin kerja sama.
“Komunitas ini penting agar mereka tidak merasa sendiri dalam membangun usaha. Kami dorong agar terus saling menguatkan,” kata Nur Aida.
Tantangan: Waktu dan Pandangan Sosial
Namun, program ini tidak lepas dari tantangan. Banyak peserta perempuan kesulitan membagi waktu antara pelatihan dan tanggung jawab rumah tangga.
Belum lagi, sebagian masyarakat masih memegang pandangan bahwa perempuan tidak perlu bekerja di luar rumah.
“Ada yang awalnya ragu, tapi setelah melihat manfaat pelatihan, mereka justru jadi motor penggerak di lingkungannya,” tutur Nur Aida.
Dukungan dan Harapan ke Depan
Komitmen Politeknik Negeri Nunukan dalam pemberdayaan perempuan terwujud lewat penyediaan anggaran, fasilitator pelatihan, serta kerja sama dengan pemerintah kecamatan dan sektor swasta.
Program ini juga mendapat dukungan kuat dari keluarga peserta, tokoh masyarakat, dan organisasi perempuan lokal.
“Pelatihan ini bukan titik akhir, tapi langkah awal untuk membangun Nunukan yang lebih inklusif. Harapannya, perempuan di sini tidak hanya jadi pelengkap, tapi aktor utama dalam pembangunan ekonomi,” ungkap Nur Aida.